Kode-kode negara pada dasarnya ada dua jenis. Yakni kode angka dan kode huruf. Untuk kode angka, biasanya digunakan untuk nomor telepon panggilan. Sedangkan kode huruf lebih sering digunakan dalam berbagai hal. Mulai dari untuk identitas dalam permainan olahraga, hingga untuk tujuan transportasi. Namun ternyata, kode-kode tersebut memiliki standar dan fungsi sendiri-sendiri loh.
Oleh: Cloteh.com |
Isi Artikel
STANDARISASI KODE NEGARA INDONESIA : INA, ID, IDN, IDR, atau IND ?
Lembaga standarisasi internasional, atau lebih dikenal ISO telah membagi beberapa jenis kode untuk standar penggunaan berdasarkan fungsinya. Tepatnya pada ISO-3166 yang memang khusus mengatur penggunaan kode negara.
Mulai dari untuk penggunaan dalam bidang olahraga, bidang kenegaraan, bidang jaringan online, hingga dalam bidang ekonomi. Lantas apa saja kodenya? Dan mana yang benar penggunaannya dalam hal-hal tertentu? Berikut ini saya coba rangkum mengenai PERBEDAAN KODE NEGARA INA, ID, IDN, IDR, dan IND.
1. Kode INA
Mungkin akhir-akhir ini kita sering jumpai kode INA di sosial media ya. Ya, suatu gerakan tagar untuk menunjukkan protes dan rasa kurang puas warganet terhadap kinerja suatu lembaga memang sedang sangat ramai dibicarakan. Yang jadi pertanyaanya ialah, apakah penggunaan kode INA ini sudah betul untuk penggunaanya?
Ternyata, penggunaan kode INA untuk suatu gerakan protes adalah kesalahan. Pada standarnya, kode INA digunakan untuk inisial tim nasional atau kontingen dari INDONESIA pada suatu kejuaraan olahraga. IOC atau jika dipanjangkan jadi International Olimpyc Commite telah menetapkan kode INA untuk penyebutan Indonesia dalam berbagai ajang olahraga. Dimana Indonesia menjadi kontestan dalam permainan olahraga tersebut.
Namun, ini hanya sebatas pada bidang olahraga saja, ya. Tidak berlaku untuk urusan lain secara internasional dalam bidang apapun. Hal ini dikarenakan, INA juga singkatan dari Iraq News Agency. Sehingga, penggunaannya hanya sebatas dalam bidang olahraga saja.
2. Kode ID
Kode ID sering kita temui. ID merupakan kode negara Indonesia yang penggunaannya lebih luas lagi dibanding INA. Hal ini diatur dalam ISO 3166 untuk penyebutan suatu negara. Dalam standar ini, terdapat ISO Alpha-2, dimana Alpha-2 menyebut Indonesia dengan kode ID. ID lebih sering digunakan dalam urusan jaringan online. Seperti digunakan pada domain website dengan ekstensi .id (baca: dot id). Dengan berbagai sub domain, seperti: co.id, my.id, web.id, ponpes.id, desa.id, dan lainnya.
Selain digunakan dalam dunia jaringan daring, kode ID juga digunakan untuk kode provinsi dalam kancah internasional. Semisal kode provinsi Riau menggunakan kode ID-RI.
3. kode IDN
Selain ISO Alpha-2, dalam ISO 3166 juga terdapat Alpha-3. Dalam Alpha-3 digunakan kode IDN sebagai standar penyebutan kode negara Indonesia. Kode ini lebih luas jangkauannya dibanding kode sebelumnya.
Kode IDN digunakan untuk urusan kenegaraan, seperti surat menyurat, dan Administrasi secara internasional.
4. Kode IDR
Kode ini digunakan dalam hal keuangan, ekonomi, dan perbankan secara internasional.
Kode ini digunakan untuk menyebut mata uang Indonesia, yakni Rupiah, dalam kancah ekonomi internasional. Kode ini diambil dari ISO-3166 Alpha-2 yang menyebut Indonesia dengan kode ID, ditambah dengan inisial dari mata uang Rupiah, yakni R.
Sehingga jika diartikan akan menjadi: Indonesian Rupiah. Mengapa demikian? Soalnya gak mungkin banget menyebut secara lengkap Indonesia Rupiah, atau Rupiah, sebab pasti akan kepanjangan.
5. Kode IND
Nah, kalau IND kode untuk apa ya?
Ternyata, kode IND digunakan untuk menyebut INDIA dalam ISO-3166 Alpha-3. Jadi untuk kode IND ini tidak ada kaitannya dengan negara Indonesia ya, teman-teman.
Nah itulah 5 kode negara sesuai standar ISO-3166 berdasarkan fungsinya ya. Jadi jangan salah lagi dalam menggunakan kode-kode internasional. Bisa-bisa dikatawain sama negara lainnya. So, sudah pahamkan?