Jingga dan Senja: Kisah Cinta Remaja yang Mengharukan
"Jingga dan Senja" adalah novel romantis karya Esti Kinasih yang pertama kali terbit pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara dua remaja SMA, Jingga dan Senja, yang harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan.
Novel ini sangat populer di kalangan remaja dan telah diadaptasi menjadi film dan sinetron. Film "Jingga dan Senja" yang dirilis pada tahun 2015 dibintangi oleh Nirina Zubir dan Rio Dewanto, sedangkan sinetron "Jingga dan Senja" yang tayang pada tahun 2016 dibintangi oleh Prilly Latuconsina dan Giorgino Abraham.
Tokoh Novel "Jingga dan Senja"
- Jingga adalah seorang gadis SMA yang cantik, cerdas, dan periang. Ia memiliki sifat yang terbuka dan mudah bergaul, sehingga ia memiliki banyak teman.
- Senja adalah seorang pemuda SMA yang tampan, pintar, dan pendiam. Ia dikenal sebagai sosok yang dingin dan tidak mudah bergaul, namun sebenarnya ia memiliki hati yang lembut dan penyayang.
- Matahari adalah sahabat Jingga sejak kecil. Ia adalah seorang gadis yang periang dan baik hati, namun ia memiliki sifat yang sedikit tomboi.
- Bulan adalah sahabat Senja sejak kecil. Ia adalah seorang pemuda yang pendiam dan pemalu, namun ia sangat setia kepada teman-temannya.
Sinopsis Novel "Jingga dan Senja"
Jingga dan Senja pertama kali bertemu di SMA. Jingga langsung menyukai Senja karena ketampanan dan kepintarannya. Namun, Senja awalnya tidak terlalu menyukai Jingga karena sifatnya yang terlalu ceria dan berisik.
Namun, seiring berjalannya waktu, Senja mulai menyadari kelebihan Jingga. Ia melihat bahwa Jingga adalah gadis yang baik hati, perhatian, dan setia. Sementara itu, Jingga juga mulai melihat sisi lain dari Senja yang ternyata tidak sedingin yang ia kira.
Akhirnya, Jingga dan Senja pun mulai berpacaran. Mereka sangat bahagia bersama. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Senja didiagnosis menderita kanker dan harus menjalani pengobatan.
Jingga sangat sedih mengetahui penyakit Senja. Ia berusaha untuk tetap tegar dan mendukung Senja selama pengobatan. Namun, ia juga tidak bisa menyembunyikan rasa takut dan khawatirnya.
Setelah beberapa bulan menjalani pengobatan, Senja akhirnya meninggal dunia. Jingga sangat terpukul dengan kematian Senja. Ia merasa kehilangan separuh hidupnya.
Namun, Jingga akhirnya bisa bangkit dari keterpurukannya. Ia menyadari bahwa Senja akan selalu hidup dalam hatinya. Ia pun memutuskan untuk meneruskan cita-cita Senja untuk menjadi dokter.
Review Penonton/Pembaca Novel "Jingga dan Senja"
Novel "Jingga dan Senja" mendapat banyak pujian dari para penonton dan pembaca. Mereka memuji novel ini karena ceritanya yang mengharukan dan romantis. Para pembaca juga memuji karakter Jingga dan Senja yang sangat menarik dan relatable.
Tidak sedikit pula yang mengatakan kalau novel ini sukses membuat pembaca ikut larut dalam kisah cinta Jingga dan Senja. Mereka merasa sedih dan terharu ketika Senja meninggal dunia, namun mereka juga kagum dengan kekuatan Jingga yang mampu bangkit dari keterpurukannya.
Novel "Jingga dan Senja" sangat cocok untuk dibaca oleh remaja dan dewasa muda. Novel ini mengajarkan tentang cinta, persahabatan, dan kehilangan. Novel ini juga mengajarkan kita untuk tetap tegar dan kuat menghadapi cobaan hidup.